
Persegres, yang diperkuat sejumlah pemain baru, telah kebobolan 2 kali pada babak pertama lewat aksi Sandi Pratama pada menit kedelapan dan eksekusi penalti menit ke-33. Persegres hanya mampu membalas lewat Malik Risaldi pada menit ke-78.
“Banyak pemain baru yang butuh adaptasi, makanya babak pertama kami tertekan dan sempat kebobolan, sedangkan gol kedua mereka berasal dari penalti,” kata pelatih Persegres Sanusi Rahman, Senin (6/8/2018).
: Optimisme Sanusi Jelang Debut sebagai Pelatih Persegres
Sebelum memulai putaran kedua, Persegres sempat mendatangkan beberapa pemain baru. Thaufan Hidayat diboyong dari PSS Sleman, Syahrul Mustofa dan Jackson Baay dari Persika Karawang, Tedi Siamsyah dan Ridlo Bachtiar dari PS Timah Babel, Feri Eko Prasetyo asal Persik Kendal, juga Khaniful Ilmi dari Persegres Putra.
Feri, Tedi, Syahrul, Thaufan, dan Jackson langsung dimasukkan dalam line-up saat menghadapi Martapura FC.
“Tapi pada babak kedua, kami mampu balik memberikan tekanan dan sukses memperkecil ketertinggalan gol. Sayang dalam sisa waktu pertandingan bukan ada lagi tambahan gol yang mampu diciptakan oleh anak-anak,” ucap dia.
Meski demikian, Sanusi yang baru menjabat sebagai pelatih kepala menggantikan Pudji Handoko jelang akhir putaran pertama, mengaku optimistis para pemain dapat menyelamatkan Persegres dari degradasi.
“Pada dasarnya ada progress baik dalam klub ini. Semoga dalam pertandingan berikutnya kami dapat tampil lebih baik dan sekaligus mendapatkan kemenangan,” kata Sanusi.
Akibat kekalahan ini, Persegres tetap berada di papang bawah. Mereka belum dapat keluar dari urutan kedua terbawah di Wilayah Timur.
Sumber : bola.kompas.com